Dari Pelosok Desa...

catatan-catatan kerja praktek saya

My Photo
Name:
Location: Bandung, West Java, Indonesia

Just an ordinary man living in an extraordinary world. Have a complicated mind and sometimes think too deep, but trying to be simple. Wish could share things by writing.

Tuesday, July 04, 2006

Blind Code-Reading

Nah, sampai sekarang, sudah dua minggu lebih saya KP. Tapi saya masih saja ngubek-ngubek kode buat memahami program yang akan saya oprek-oprek. Sulit memang, satu modul program bisa terdiri dari puluhan kelas, dan satu kelas bisa mencapai ribuan baris.
Ya... mungkin itu standard sih. Yang nggak standard itu adalah, untuk program yang sebesar ini, saya tidak dapat menemukan satupun dokumentasi atau diagram kelas! Luar biasa bukan... Dan berita baiknya lagi, di kode yang beribu-ribu baris itu hampir ga ada komentar. Bahkan untuk sekedar penjelasan dari suatu prosedur.
Ck, ck, ck, beginilah yang harus saya lakukan. Blind code-reading.
Satu pesan dari saya, nanti kalau jadi coder jangan seperti itu ya...

Sunday, July 02, 2006

Dua Minggu

Well, sekarang sudah 2 minggu kerja terhitung sejak hari pertama saya KP. Sudah cukup banyak yang saya dapat dari sebuah kegiatan yang bernama 'pekerjaan'. Terutama sekali dari apa yang disebut 'ngantor'.
Saya melakukan KP sebagai pekerja kantor. Dan yang paling saya rasakan sebagai pekerja kantor adalah capek. Bekerja 8 jam sehari, 1 jam istirahat, ditambah 2 jam di jalan. Total 11 jam saya habiskan sebagai seorang pekerja kantor. Jauh lebih melelahkan ketimbang kuliah.
Ya, seperti itulah ternyata kerja (kantoran). Berat. Saat kembali pulang pun, yang saya rasakan hanyalah lapar dan ngantuk. Jadi, di rumah juga tidak sempat saya melakukan sesuatu.
Hmmm, saya sempat mengeluhkan hal ini ke seseorang. Lalu, tahu apa yang dia bilang ke saya? Katanya, "begitulah kalau ingin jadi suami yang baik".
Dug! kena saya. Haha, betul juga sih apa yang dia bilang. Nanti pun (mungkin) saya akan mengalaminya. Jadi, tak ada salahnya bersiap dari sekarang, bukan?

Wednesday, June 28, 2006

Hari ... entah keberapa

Duh, sudah dua hari ini sepertinya saya nggak bisa maju-maju. Masih berkutat di kode yang itu-itu juga. Sepertinya saya terlalu banyak membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting.

Dan, entah kenapa siang tadi saya kedinginan. Tetangga saya juga bilang sih, kayaknya ACnya terlalu dingin. Yah, mungkin juga. Tapi badan saya mulai terasa nggak enak. Seperti tanda-tanda demam. Jadi, semakin tidak produktiflah kerja saya...

Di penghujung jam kerja, pembimbing saya datang dan memberikan tugas baru lagi : debugging. Katanya itu untuk memudahkan saya memahami programnya.

Ya... sudahlah. besok pekerjaan berat menanti. Saya harap saya nggak malah sakit malam ini...
(Actually, there's something ruining my mind...)

Tuesday, June 27, 2006

Hari 3 - Looks Familiar

Setelah dua hari beradaptasi dengan lingkungan kerja, mengamati tetangga-tetangga, saya mulai merasakan kenyamanan. Saya mulai bisa meredam rasa kaku dan malu-malu untuk berinteraksi dengan sekitar.

Yang menarik, itu mungkin karena saya mulai menyadari suatu hal yang lucu. Saya merasa orang-orang di sekitar saya terlihat seperti orang-orang yang pernah saya kenal (baca : mirip : wajah, tingkah). Ada yang mirip teman SMA. Ada juga yang mirip guru bimbel saya dulu. Tetangga kiri saya malahan mirip banget sama salah seorang anak angkatan 2004.

Wah, wah, tampaknya manusia itu nggak unik-unik banget, yah?

Sunday, June 25, 2006

Hari 2 - Thread

Hari kedua ini, saya mulai sedikit merambah ke source code (hohoho!). Ternyata, program yang saya eksplorasi memakai bahasa C++. Setelah beberapa saat memperhatikan dan mencoba memahami kode, saya menemukan bahwa program tersebut memanfaatkan thread. Hmmm, ini cukup menarik karena setahu saya, waktu belajar C++ dulu tidak pernah disinggung mengenai thread. Barulah waktu belajar Java, pemanfaatan thread dalam program diperkenalkan.

Dari kode tersebut, saya mempelajari bahwa ada library khusus yang diperlukan untuk memakai thread pada C/C++. Library itu bernama 'pthread' dan diakses dengan meng-include 'pthread.h'. Threadnya sendiri diciptakan dengan memanggil prosedur 'pthread_create(params)'.

Kalau mau tahu lebih lanjut tentang 'pthread', silakan cek link-link berikut :
- www.opengroup.org/pubs/online/7908799/xsh/pthread.h.html (spesifikasi)
- www.llnl.gov/computing/tutorials/pthreads/ (tutorial)
- vergil.chemistry.gatech.edu/resources/programming/threads.html (tutorial)
- yolinux.com/TUTORIALS/LinuxTutorialPosixThreads.html (tutorial)

Hari 2 - Hiburan

Kerja 8 jam itu sangat membosankan. Apalagi kalau hanya duduk saja, memandangi layar monitor. Yah, memang begitulah bidang kerja yang saya geluti.
Tapi tetap saja, hiburan itu perlu kan? Hehe…

Maka, di hari kedua ini mulailah saya mengeksplorasi workstation saya agar dapat menghadirkan hiburan, terutama saat otak saya mulai melemot.

Penjelajahan pertama adalah untuk 'menyalakan' musik. Turn on the music! Tidak mungkin memasang speaker, tentu saja. Saya sudah mempersiapkan headset untuk media output suara. Namun malangnya, onboard-soundcard yang ada di workstation saya belum terinstal dengan baik. Driver standar bawaan Windows ternyata tidak dapat mendukung soundcard tersebut. Tidak ada suara, tidak ada musik. Duh… untungnya saya masih punya 'W550i'. Yah, untuk sementara cukuplah, meski lagunya paling itu-itu aja.

Hiburan kedua, dan seharusnya wajib bagi IT worker adalah akses internet. Lagi, saya kurang beruntung. Ternyata akses internet baru saja diblok persis mulai hari pertama saya KP kemarin. Kenapa harus pas begitu ya???

Nah, akhirnya hiburan satu-satunya yang bisa saya dapat adalah chatting. Ini cukup membuat lega, karena banyak teman-teman saya --yang juga sedang KP, mengeluhkan kalau di kantornya, aplikasi chatting standar seperti 'Yahoo! Messenger' tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya karena diblok. Sehingga mereka harus memakai messenger alternatif dan melakukan pengaturan tertentu. Untunglah, saya cukup memakai Y!M untuk bisa ngobrol dengan teman-teman lain yang online.

Begitulah...

Hari 2 - ID Card

Di Sigma, untuk masuk ke dalam area kantor, saya harus melalui sebuah pintu yang selalu terkunci secara otomatis. Untuk membukanya, diperlukan sebuah ID Card khusus yang dimiliki semua karyawan perusahaan. Kemarin, di penghujung hari pertama KP, saya mampir ke HRD untuk menanyakan tentang ID Card tersebut. Tapi tampaknya HRD belum mempersiapkannya untuk saya. Jadilah saya diberikan ID Card sementara, dan katanya sih ID Card versi yang lama. Nah, karena ID Card inilah, saya mengalami beberapa kejadian yang agak memalukan...

Saturday, June 24, 2006

Hari 1 - My First Day!

Ini hari pertama kerja praktek saya di Sigma. Saya sudah sampai di kantor Sigma, 15 menit sebelum jam masuk (pukul 08.30). Saya langsung menuju bagian Human Resource and Development (HRD). Di sana saya bertemu dengan banyak orang yang tampaknya juga memiliki status yang mirip dengan saya : kerja praktek, magang, atau training.

Hal pertama yang ditugaskan oleh HRD adalah membaca aturan-aturan perusahaan. Yah, ini pertama kalinya saya melihat peraturan perusahaan sungguhan. Ternyata, bentuknya seperti Undang-Undang, dengan pasal-pasal, dan cap instansi pemerintah di setiap halamannya.
Selesai membaca (saya membaca sekilas saja), saya langsung diantar ke bagian di mana saya ditempatkan. Bagian itu kurang-lebih bernama Middleware. Saya dikenalkan dengan orang-orang di situ, lalu "diserahkan" pada (kelihatannya) pimpinan bagian.
Area kerja bagian Middleware (dan sepertinya juga bagian lainnya) tidak seperti ruang kerja kantor pada umumnya. Tidak ada dinding atau sekat yang memisahkan dengan bagian lain. Pemisahnya hanya berupa meja panjang yang terletak mengelilingi area kerja, dan dinding bata setinggi pinggang. Dari sini saya bisa melihat jauh sampai ujung gedung. Tidak ada dinding sama sekali, kecuali pada bagian HRD, dan toilet tentunya.
Penempatan meja kerja per orang juga tidak ada aturan tertentu. Tidak ada satu meja khusus. Hanya tiga buah meja panjang. Yang penting ada area meja yang kosong, tempatkan komputer/laptop di situ, dan juga sebuah kursi, jadilah meja kerja pribadi.

Lalu, di mana saya ditempatkan?
Pemimpin bagian menunjuk ke satu area meja kosong, di depan jendela. Wah, saya senang sekali. Bisa lihat pemandangan luar dari situ.

Hmmm… Lantas, komputernya mana?
Wow! betapa saya terkejut saat si pimpinan bagian memberikan saya sebuah CPU (tanpa penutup casing sebelah kanan), dua keping memori, dan sebuah hard disk. "Silakan dirakit", katanya...(?!!)

Nah, tugas pertama saya ternyata adalah merakit PC yang akan saya gunakan. Semua berjalan lancar, namun saya sedikit bermasalah dengan setting-an jumper hard disk. Akhirnya, komputer berjalan. Saya menganalisis speknya : Pentium 4 1,6GHz, memori SDRAM 390an MB, hard disk 20 GB, VGA Riva TNT 32 MB. Lumayanlah.

Tugas kedua
: instalasi OS dan program-program pendukung. Untuk awalnya, saya menginstal OS Windows XP Pro, Office 2003, dan Norton Antivirus 2006. Saya menebak-nebak program/tools apa ya yang nanti akan dipakai untuk "kerja". Ternyata, saya "cuma" dikasih "programmer studio" (apa pula itu?). Yah, untuk awal-awal ini mungkin itu sudah cukup ya…

Peralatan kerja sudah siap. Kerja sebenarnya pun diberikan : saya dijelaskan garis besar mengenai sistem yang akan saya tangani; lalu saya diminta untuk mempelajari lebih lanjut : melalui dokumentasi yang ada, dan tentunya… source code! (eng-ing-eng!)
Tapi, untuk hari ini baca dokumentasi sedikit dulu lah...

Sekianlah hari pertama saya.

[Capek banget euy kerja 8 jam... (+ 1,5 jam naik motor!)]

Sejarahnya...

Ya, saat ini saya sudah melewati 6 semester perkuliahan. Dan menurut sistem pendidikan di ITB, dapat dibilang saya sudah menjadi seorang "Sarjana Muda".
Menurut kurikulum pendidikan ITB juga, program studi yang saya ambil mengharuskan saya untuk mengambil mata kuliah (wajib) "Kerja Praktek" untuk semester depan (semester 7).
Tapi… nggak mungkin 'kan kerja prakteknya dilakukan pada hari kuliah. Nah, makanya kerja praktek biasanya dilakukan pada waktu liburan antara semester 6 - semester 7.
Itulah yang sedang saya jalani saat ini.

Saya sendiri memilih untuk melakukan kerja praktek di P.T. Sigma Cipta Caraka (selanjutnya saya sebut Sigma saja). Sigma ini adalah perusahan yang bergerak di bidang teknologi informasi perbankan (Banking IT). Sigma menawarkan berbagai produk dan layanan untuk mendukung penggunaan teknologi informasi pada proses bisnis sebuah bank. Salah satu contohnya adalah layanan transaksi pelanggan melalui internet, ATM, atau Kiosk. Sigma juga mempunyai beberapa subsidiary, salah satu yang terkenal adalah Bali Camp.
Sejauh yang saya ketahui, Sigma mempunyai dua kantor utama. Yang pertama terletak di Gedung German Centre, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Dan satu lagi terletak di Menara DEA, Kuningan, Jakarta. Untuk kerja praktek yang saya lakukan saat ini, saya ditempatkan pada kantor yang berada di German Centre BSD.

Kenapa saya memilih Sigma?
Mungkin yang pertama kali perlu saya ceritakan adalah asal-usul "perkenalan" saya dengan Sigma.
Waktu itu, liburan tengah tahun semester 2 - semester 3, Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMIF) mengadakan suatu kegiatan Company Visit (CV) untuk anggotanya. Kegiatan ini berisi acara "jalan-jalan" ke perusahaan dengan tujuan untuk lebih mengenal dunia kerja, terutama bidang teknologi informasi. Sigma termasuk perusahaan yang ada dalam daftar kunjungan. Pada kunjungan itulah saya pertama kali "berkenalan" dengan Sigma. Saya terkejut, karena letak kantor Sigma ini "cukup" dekat dengan tempat tinggal saya (rumah tetap; bukan kos).

Nah, inilah alasan pertama saya : karena dekat rumah.

Kedua, saya takjub dengan interior ruang kerja di Sigma. Kantor Sigma ini terletak di seluruh area lantai 5 gedung German Centre. Sigma menamakan area kantornya dengan "Desa Sigma". Kenapa "Desa"? Karena interior ruang kerjanya bertema kedesaan. Furniturnya hampir semua berbahan dasar kayu. Meja dan kursi bergaya desa, lukisan-lukisan pedesaan, lampu temaram, dinding yang kasar, lantai semen, plus kolam ikan, semuanya menghadirkan suasana desa yang sederhana. Nyaman dan tenang.

Alasan ketiga, Sigma termasuk perusahaan teknologi informasi asli Indonesia yang sudah "besar". Karyawannya banyak. Pelanggannya juga adalah bank-bank besar Indonesia. Sehingga, saya berpikir mungkin saya dapat bekerja di sini setelah lulus nanti. Dan adalah modal yang bagus jika saya bisa kerja praktek di sini.

Itulah sekilas sejarah mengenai kerja praktek yang saya lakukan saat ini.